Opinikampus.com – Palembang, Presiden Jokowi telah dituduh merusak demokrasi Indonesia oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri (BEM UIN) Raden Fatah Palembang. Mereka mengecam keras praktik politik dinasti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, yang belakangan ini menjadi topik hangat di masyarakat.
Kritik Terhadap Presiden Jokowi
Ketua BEM UIN Palembang, M. Yoga Prasetyo, menyatakan dalam pernyataannya pada Minggu (17/12), “Sangat disayangkan bahwa Indonesia, yang dikenal sebagai negara demokrasi dan negara hukum, malah dicederai oleh kepala negaranya sendiri, yaitu Presiden Jokowi.”
Menurut Yoga, pada awalnya, Presiden Jokowi dianggap sebagai pemimpin yang mampu berinteraksi langsung dengan rakyat. Namun, belakangan ini, ia diam-diam mempersiapkan keluarganya untuk berkuasa dengan cara merusak proses hukum dan demokrasi.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Calon Presiden & Wakil Presiden 2024
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90
Setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90, yang dinyatakan oleh Majelis Kehormatan MK terbukti adanya pelanggaran kode etik berat, BEM UIN langsung menggelar aksi mimbar bebas di simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan.
“BEM UIN menentang dan mengecam putusan MK 90 dan menuntut agar putusan tersebut direvisi karena cacat administratif dan tidak sesuai dengan aturan yang ada, apalagi ketua MK adalah paman Gibran itu sendiri,” tambahnya.
Kekuasaan dan Demokrasi
BEM UIN Palembang juga mengecam upaya Presiden Jokowi untuk melanggengkan kekuasaan yang telah merusak tatanan demokrasi di Indonesia. “Proses demokrasi yang ada di negara ini sudah dihancurkan oleh kepala negara itu sendiri, dan dampaknya sangat besar. Mahasiswa dan rakyat sudah tidak percaya lagi terhadap demokrasi yang ada di negara ini,” tegasnya.
Mereka juga menyesalkan sikap penguasa yang tidak netral dan sangat terlihat berat sebelah dengan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
“Sudah menjadi rahasia umum, ini bukan lagi indikasi tetapi ini sudah real bahwa Jokowi sudah mencederai dan mengotak-atik demokrasi dan negara ini dengan ikut terlibat di Pemilu 2024,” terangnya.
Yoga mengungkapkan bahwa hari ini mahasiswa sudah melek akan politik dan tidak mudah tertipu. Dia menegaskan sisa-sisa waktu mendekati pemilu ini, BEM UIN Palembang akan konsisten mengawal proses demokrasi sampai pada puncak terpilihnya presiden dan wakil presiden yang bersih tanpa cacat hukum. (Redaksi)
Ikuti kami di Google News: Opini Kampus