Pengertian Hubungan Sosial Antar SiswaDalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan yang lain. Ia selalu menyesuaikan diri denganlingkungannya, sehingga kepribadian individu, kecakapan-kecakapannya, ciriciri kegiatannya baru menjadi kepribadian yang sebenar-benarnya apabila keseluruhan sistem kepribadian tersebut berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu lainnya yang saling mempengaruhi dan didasarkan pada kesadaran akan saling tolong menolong. Hubungan sosial disebut juga dengan interaksi sosial. Ketika kamu sedang berjabat tangan dengan temanmu dan temanmu meresponnya maka itu disebut dengan hubungan sosial. Hubungan sosial dapat terjalin karena adanya hubungan timbal balik antara kedua belah pihak yang sedang melakukan aktivitas. Aktivitas tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau individu maupun kelompok. Secara umum hubungan sosial antar siswa ini merupakan suatu kegiatan yang menghubungkan kepentingan antar individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat menciptakan rasa saling pengertian dan kerja sama yang cukup tinggi, keakraban, keramahan, serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
Perkembangan hubungan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bersosialisasi sozialed, memerlukan tiga proses. Dimana masing-masing proses tersebut terpisah dan sangat berbeda satu sama lain, tetapi saling berkaitan, sehingga kegagalan dalam satu proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu. Menurut Hurlock (1996:252) tiga proses dalam perkembangan sosial adalah sebagai berikut Berperilaku dapat diterima secara sosial Setiap kelompok sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang prilaku yang dapat diterima. Untuk dapat bersosialisasi, seseorang tidak hanya harus mengetahui prilaku yang dapat diterima, tetapi mereka juga harus menyesuaikan prilakunya sehingga ia bisa diterima sebagai bagian dari masyarakat atau lingkungan sosial tersebut.
Bertitik tolak pada perkembangan intelektual dan psikososial siswa sekolah dasar, hal ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakteristik sendiri, di mana dalam proses berfikirnya, mereka belum dapat dipisahkan dari dunia kongkrit atau hal-hal yang faktual, sedangkan perkembangan psikososial anak usia sekolah dasar masih berpijak pada prinsip yang sama di mana mereka tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang dapat diamati, karena mereka sudah diharapkan pada dunia pengetahuan. Pada usia ini mereka masuk sekolah umum, proses belajar mereka tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, karena mereka sudah diperkenalkan dalam kehidupan yang nyata di dalam lingkungan masyarakat. Nasution 1992 mengatakan bahwa masa kelas tinggi sekolah dasar mempunyai
beberapa sifat khas sebagai berikut 1 adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit, 2 amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar, 3 menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori faktor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor, 4 pada umumnya anak menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan sendiri, 5 pada masa ini anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah 6 anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama. Seperti dikatakan Darmodjo (1992) anak usia sekolah dasar adalah anak yang sedang mengalami pertumbuhan baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga terjadi berbagai variasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek tersebut. Ini suatu faktor yang menimbulkan adanya perbedaan individual pada anak-anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama. Karakteristik dan ciri tingkah laku sosial anak SD adalah minat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada aktivitas keluarga.
Agresi (Agression) Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik nonverbal maupun kataverbal. Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya. Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti mencubit, menggigit, menendang dan lain sebagainya. Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin meningkat. 7 Berselisih BertengkarSikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain. 8 Menggoda TeasingMenggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal kata-kata ejekan atau cemoohan yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hubungan Sosial
Proses sosialisasi individu terjadi di tiga lingkungan utama, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Untuk lebih khusus dalam pembahasan ini akan dibahas adalah faktor yang mempengaruhi hubungan sosial antar siswa di lingkungan sekolah. Dimana lingkungan sekolah, anak belajar membina hubungan dengan teman-teman sekolahnya yang datang dari berbagai kalangan keluarga dengan status dan warna sosial berbeda. Perkembangan sosial individu sangat bergantung pada kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta keterampilan mengatasi masalah yang dihadapinya. Kehadiran siswa di sekolah merupakan perluasan lingkungan sosialnya dalam proses sosialisasinya dan sekaligus merupakan faktor lingkungan baru yang sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Selama tidak ada pertentangan, maka selama itu pulalah anak itu tidak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya. Namun jika salah satu kelompok lebih kuat dari lainnya, anak akan menyesuaikan dirinya dengan kelompok di mana dirinya dapat diterima dengan baik. Faktor umum yang mempengaruhi terjadinya hubungan sosial adalah sebagai berikut 1 Sugesti, yaitu mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara pendapat,dorongan atau lainnya supaya orang tersebut mengikutinya. 2 Imitasi, yaitu proses belajar seseorang dengan cara meniru atau mengikutiprilaku orang lain. Melalui proses imitasi seseorang dapat mempelajarinilai hal-hal yang berguna dan norma aturan dalam masyarakat. 3 Identifikasi, yaitu menjadikan dirinya sama identik dengan orang lainkarena disebabkan adanya dorongan kekaguman terhadap orang laintokoh idola.
Indikator Hubungan Sosial Dengan Keluarga
Temuan penelitian menunjukkan bahwa masalah hubungan sosial dengan keluarga dalam belajar siswa yang orang tuanya petani yang merupakan tiga peringkat tertinggi antara lain siswa yang menjawab ya pada pernyataan apakah saudara merasa dibicarakan dalam keluarga saudara adalah sebanyak 35 orang (89.74%), sedangkan pada pernyataan apakah saudara merasa disukai/tidak disukai seseorang dalam keluarga adalah sebanyak 28 orang (71.79%), dan pada pernyataan apakah saudara merasa bahagia dengan seseorang yang ada dalam keluarga saudara adalah sebanyak 24 orang (61.54%), kemudian peringkat terrendah adalah pada pernyataan apakah saudara kurang berkomunikasi dengan keluarga saudara adalah sebanyak 4 orang (10.26%), dan pernyataan apakah saudara merasa diacuhkan oleh keluarga saudara dirumah adalah sebanyak 6 orang (15.38%) dan pernyataan Apakah saudara merasa teman saudara kurang menyukai keluarga saudara sebanyak 8 orang (20.51%).
Indikator Hubungan Sosial Dengan Sekolah
Masalah hubungan sosial dengan sekolah pada siswa pada peringkat tiga tertinggi antara lain siswa yang menjawab ya pada pernyataan apakah saudara merasa disukai atau tidak disukai seseorang di sekolah adalah sebanyak 34 orang (87.18%), sedangkan pada pernyataan apakah saudara merasa diperhatikan seseorang di sekolah sebanyak 30 orang (76.92%), pada pernyataan apakah saudara merasa gagal dalam berteman di sekolah adalah sebanyak 28 orang (71.79%), pada peringkat terrendah adalah pada pernyataan apakah saudara merasa terisolir dari teman-teman di sekolah adalah sebanyak 3 orang (7.69%), pernyataan apakah saudara merasa mempunyai teman yang tidak disukai di sekolah adalah sebanyak 5 orang (12.82%) dan pada pertanyaan apakah saudara merasa gerogi jika berkomunikasi dengan teman di sekolah adalah sebanyak 6 orang (15.38%).
Indikator Hubungan Sosial Dengan Teman
Masalah hubungan sosial dengan teman pada siswa yang orang tuanya petani yang merupakan peringkat tiga tertinggi antara lain siswa yang menjawab ya pada pertanyaan apakah saudara merasa senang dengan kehadiran seseorang dalam pertemanan saudara adalah sebanyak 30 orang (76.92%), sedangkan pada pertanyaan “apakah saudara merasa disukai atau tidak disukai seseorang dalam berteman di sekolah?” sebanyak 29 orang (74.36%), pada pertanyaan “apakah saudara merasa mudah tersinggung jika berguran dengan teman-teman saudara?” adalah sebanyak 25 orang (64.10%), pada peringkat tiga terrendah adalah pada pertanyaan “apakah saudara merasa telah mengkhianati persahabatan dengan teman saudara?” adalah sebanyak 2 orang (5.13%), pada pertanyaan “apakah saudara merasa merasa memiliki teman yang terisolir
WIDYAWATI (G8222038)