Opinikampus – Keberadaan kampus diseluruh Indonesia sampai tahun 2022 sebanyak 4.523 kampus yang tersebar diseluruh Indonesia. Pendidikan tinggi, dari namanya, sudah jelas menunjukkan di mana posisinya, yaitu di atas pendidikan dasar dan menengah. Apabila pendidikan dasar meletakkan landasan bagi pembelajarnya agar dapat menjalani kehidupan sebagai manusia dan warga negara, maka pendidikan tinggi, selain menanamkan kemampuan berpikir rasional, menanamkan kepekaan sosial dan budaya sehingga menjadi manusia utuh. Selain itu, sebagai warga negara, ia dapat mendorong dan membawa kemajuan, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi masyarakat umum.
Berdasarkan itu, keberadaan perguruan tinggi tak dapat terpisah dari kehidupan masyarakat dan daerah. Secara langsung ataupun tidak perguruan tinggi, selain terlibat dalam pemikiran dan pemecahan berbagai masalah yang merundung negara, berperan dalam menciptakan berbagai peluang sehingga tak dapat dimungkiri bahwa institusi pendidikan tinggi merupakan aset daerah. Untuk menjalankan perannya tersebut, perguruan tinggi perlu mendapatkan dukungan dari negara dan masyarakat, baik dana maupun politik, bagi keberadaannya.
Untuk Provinsi Gorontalo, dari data PDDIkti 2022, terdapat 11 perguruan tinggi dan untuk kabupaten Pohuwato dan Boalemo terdapat Universitas Pohuwato. Meskipun terdapat beberapa kampus lain pada dua kabupaten ini dalam bentuk kampus pengembangan, akan tetapi hanya Universitas Pohuwato menjadi kampus utama yang ada.
Dengan demikian, Universitas Pohuwato memiliki tiga misi utama yaitu. Pertama, memberikan pemahaman dan mengembangkan ilmu, khususnya ilmu-ilmu dasar, yaitu ilmu-ilmu yang tidak langsung memiliki kegunaan praktis, namun diperlukan dalam pengembangan berbagai ilmu menuju masa depan, terutama dalam aspek terapannya. Dalam hal ini Universitas Pohuwato memiliki 13 program studi yang memiliki peran dalam mengembangkan potensi ilmu dasar. Kedua, menghasilkan lulusan terdidik untuk mengisi berbagai peran dalam daerah. Ketiga adalah sebagai spillover benafits dimana Universitas Pohuwato dapat berperan sebagai pengungkit aktivitas ekonomi.
Sebagai aset daerah, Universitas Pohuwato dapat menjadi spillover benafits. Istilah ini merujuk kepada keuntungan yang diperoleh dari aktivitas yang muncul dengan keberadaan perguruan tinggi itu sendiri. Spillover benafits are free benefits that third parties or society receive from the actions of others. Sebagai contoh keberadaan perguruan tinggi dapat menarik aktivitas ekonomi dan bisnis lain. Muculnya usaha atau aktivitas yang berhubungan dengan kagiatan kampus. Usaha kuliner, usaha ATK, dan yang paling penting adalah dapat menekan arus uang keluar, bahkan menarik uang dari luar.
Keberadaan civitas akademik tentu melakukan aktivitas yang pada ujungnya akan menimbulkan transaksi kebutuhan. Perhitungan kebutuhan riil harian, setiap civitas akademik (mahasiswa, dosen, tendik, dan stakeholder lainnya) mengeluarkan paling tidak Rp. 50.000 – Rp. 100,000 perhari, untuk kebutuhan pokoknya. Jika sebuah kampus memiliki civitas akademik 2.000, maka dalam sehari uang beredar adalah 2.000 org. X 50.000 atau 100.000 kbth X 30 hr = Rp. 3.000.000.000 – Rp. 6.000.000.000 uang beredar dalam setiap bulannya.
Agar bisa menjalankan ketiga misi itu, Universitas Pohuwato memerlukan dana yang tidak sedikit untuk menggaji staf pengajar dan peneliti bermutu dalam jumlah yang memadai, lengkap dengan berbagai fasilitas penunjangnya, sehingga tercipta lingkungan akademik yang menyokong pelaksanaan ketiga misi tadi. (imo)