Opinikampus.com, Sukabumi – Desa Sangrawayang telah menjadi sorotan publik akibat konflik antara pemerintah desa dan Pandawara Group, sebuah tim yang berusaha membersihkan Pantai Loji di wilayah tersebut. Artikel ini akan mengungkap permasalahan tersebut dalam bahasa Indonesia yang lugas dan informatif.
Latar Belakang
Sebelumnya, Desa Sangrawayang sering dikunjungi dan dibantu oleh mahasiswa yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi telah turun ke desa ini untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar. Namun, situasi berubah ketika Pandawara Group mencoba turut serta dalam upaya membersihkan Pantai Loji.
Pandawara Group dan Pantai Loji
Pandawara Group menginisiasi usaha membersihkan Pantai Loji, sebuah tindakan yang mendapat sambutan positif dari sebagian besar masyarakat. Mereka berpendapat bahwa upaya membersihkan pantai ini adalah tanggung jawab bersama. Namun, permasalahan muncul ketika Pandawara Group mengungkapkan bahwa Pantai Loji adalah salah satu pantai terkotor keempat di Indonesia dalam salah satu postingan mereka.
Baca Juga: Lepas KKN Tematik Angkatan Ke II Universitas Pohuwato, Ini Harapan Bupati Pohuwato
Pernyataan ini memicu ketegangan antara Pandawara Group dan pemerintah Desa Sangrawayang. Kepala Desa Sangrawayang, Muhtar, menolak izin untuk melakukan kegiatan pembersihan sampah di wilayahnya. Menurutnya, pemerintah desa merasa tidak dilibatkan dalam inisiatif tersebut, yang mengakibatkan ketidaksetujuan mereka terhadap tindakan Pandawara Group.
Ancaman dari Karang Taruna
Ketua Karang Taruna Simpenan Deris Alfauzi juga ikut campur dalam konflik ini. Dia mengancam akan mengambil tindakan tegas terhadap Pandawara Group jika mereka tidak memberikan klarifikasi mengenai pernyataan mereka mengenai Pantai Loji. Ancaman ini semakin memperumit situasi.
Sejarah Kerjasama dengan Mahasiswa KKN
Ironisnya, Desa Sangrawayang adalah tempat yang dahulu sering menjadi tujuan mahasiswa yang sedang menjalankan program KKN. Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mengirimkan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan untuk membantu desa ini pada tahun 2019. Selain itu, pada tahun 2018, ada mahasiswa yang datang dari Yogyakarta untuk berkontribusi langsung pada masyarakat Desa Sangrawayang.
Tidak hanya itu, pada tahun 2022, mahasiswa dari Universitas Nusa Putra juga terlibat dalam program KKN di desa ini. Ini adalah bukti bahwa desa ini sebelumnya menerima bantuan dan kerjasama dari mahasiswa dalam berbagai bidang.
Kesimpulan
Kasus konflik antara Desa Sangrawayang dan Pandawara Group mengenai pembersihan Pantai Loji adalah cerminan dari pentingnya komunikasi dan kolaborasi dalam upaya pelestarian lingkungan. Semua pihak sebaiknya duduk bersama untuk mencari solusi yang saling menguntungkan dan menjaga hubungan baik antara masyarakat dan inisiatif-inisiatif yang ingin membantu.
FAQs
- Mengapa Pandawara Group ingin membersihkan Pantai Loji? Pandawara Group ingin membersihkan Pantai Loji untuk menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga pantai yang bersih.
- Mengapa Kepala Desa Sangrawayang menolak izin untuk membersihkan pantai? Kepala Desa Sangrawayang merasa tidak dilibatkan dalam inisiatif membersihkan pantai dan merasa bahwa pihak pemerintah desa seolah-olah tidak terlibat.
- Apa yang diancamkan oleh Ketua Karang Taruna Simpenan Deris Alfauzi? Ketua Karang Taruna Simpenan Deris Alfauzi mengancam akan mengambil tindakan tegas terhadap Pandawara Group jika mereka tidak memberikan klarifikasi mengenai pernyataan mereka mengenai Pantai Loji