Opinikampus.com, Gorontalo, 5 Desember 2023 – Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Gorontalo menggelar aksi demonstrasi yang menuntut pencopotan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dan Kepala Puskemas Telaga Gorontalo. Demonstrasi ini merupakan respons atas meninggalnya Nur Hayati Pipii yang diduga tidak mendapat penanganan medis dari Puskemas Telaga pada 28 November 2023.
Aksi demonstrasi dimulai di Menara Keagungan Limboto sekitar pukul 13.00 Wita hari ini, Selasa. Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap penanganan medis yang dianggap terlambat terhadap Nur Hayati Pipii sebelum kematiannya.
Sahrul Lakoro, Jenderal Lapangan (Jendlap), menyampaikan kritik tajam terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh puskesmas dan dinas kesehatan setempat. Ia juga mengungkapkan adanya intimidasi terhadap keluarga korban, termasuk desakan untuk menghapus postingan terkait peristiwa tersebut.
Aksi mahasiswa berlanjut ke Kantor DPRD Kabupaten Gorontalo dengan aksi bakar ban sebagai bentuk protes atas sikap puskesmas dan dinas kesehatan yang dianggap tidak transparan dan tidak memberikan klarifikasi yang memadai terkait kasus ini.
“Masyarakat merasa kecewa karena puskesmas dan dinas kesehatan tidak menunjukkan tanggung jawab atau memberikan klarifikasi yang memadai terkait kasus ini. Bahkan, mereka terkesan membuat pembenaran atas kejadian yang terjadi,” ujar seorang peserta aksi.
Sebelumnya telah viral sebuah postingan dari pengguna facebook Arif Ismail, dalam postingan tersebut ia menjelaskan, saat itu dia membawa istrinya yang dalam keadaan sakit, untuk mendapatkan pertolongan medis di puskesmas telaga gorontalo, Kasus kematian Nur Hayati Pipii yang menjadi perbincangan di masyarakat juga menyoroti penanganan medis puskesmas telaga Kota Gorontalo.

Mahasiswa menuntut agar pejabat yang bertanggung jawab atas kasus ini segera dicopot. Aksi demonstrasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di Gorontalo. (Redaksi)