Opinikampus.com – Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang biasa disingkat sebagai IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD) di Indonesia. IPS menjadi mata pelajaran yang penting karena membantu siswa untuk memahami dunia sosial yang mereka hadapi. IPS sendiri terdiri dari beberapa disiplin ilmu sosial, seperti antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi, dan sosiologi. Dalam artikel ini, akan dibahas konsep dasar IPS serta implementasinya dalam pembelajaran IPS di SD.
Konsep Dasar IPS
- Antropologi : Antropologi mempelajari tentang budaya manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern saat ini. Ahli antropologi mempelajari bagaimana kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi bisa membentuk keseluruhan budaya manusia yang bermakna. Ahli antropologi dibagi ke dalam enam kelompok, yaitu ahli antropologi sosial (antropologi budaya), ahli etnografi, ahli antropologi bahasa, ahli antropologi fisik (biologi), ahli arkeologi, dan ahli primatologi.
- Ilmu Ekonomi : Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana sumber daya yang langka dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Ilmu ekonomi terdiri dari dua bidang utama, yaitu ekonomi mikro yang mengkaji perilaku individu, rumah tangga, perusahaan, dan pasar, serta ekonomi makro yang mengkaji keberfungsian ekonomi secara keseluruhan.
- Geografi : Geografi mempelajari tentang permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Geografi terdiri dari dua bidang, yaitu geografi fisik yang mengkaji aspek-aspek fisik bumi dan geografi budaya yang mengkaji tentang kependudukan.
- Sejarah : Sejarah mempelajari kehidupan manusia di masa lalu. Para sejarawan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau, seperti politik, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas, keilmuan, dan intelektual.
- Ilmu Politik : Ilmu politik mempelajari kebijakan umum. Para ilmuwan tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia dalam masyarakat, khususnya yang tercermin dalam pemerintahan.
- Psikologi : Psikologi mempelajari perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ilmu ini mencakup semua bentuk perilaku manusia dan bukan manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental, serta secara insting maupun dengan cara dipelajari.
- Sosiologi : Sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok. Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial.
Implementasi Konsep Dasar IPS dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
Pengertian IPS
Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Aktivitas manusia dilihat dari dimensi waktu yang meliputi masa lalu, sekarang dan masa depan. Aktivitas sosial merupakan aktivitas manusia yang berkaitan dalam hubungan dan interaksinya dengan aspek keruangan atau geografis. Manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam dimensi arus produksi, disitribusi dan konsumsi. Aktivitas manusia dalam membentuk seperangkat peraturan sosial dalam menjaga pola interaksi sosial antar manusia dan bagaimana cara manusia memperoleh dan mempertahankan suatu kekuasaan.Fokus kajian IPS adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial (homo socius).
Organisasi Materi IPS SD
Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu/fusi.Disesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf berpikir abstrak. Materi pendidikan IPS SD tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial.Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi disekitar siswa.Demikian juga halnya tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial yang terjadi disekitar siswa.Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada lingkungan yang semakin jauh dari lingkaran kehidupan siswa.
Pengorganisasian Materi IPS SD
Pengorganisasian materi disiplin-disiplin ilmu sosial yang dikembangkan dalam pendidikan IPS, yaitu :
- Organisasi terpisah. Merupakan bentuk organisasi kurikulum yang mengajarkan setiap disiplin ilmu-ilmu sosial secara terpisah berdasarkan ciri dan karakteristik masing-masing disiplin ilmu.
- Organisasi korelatif/berhubungan. Merupakan bentuk organisasi materi yang mencoba mencari keterkaitan pembahasan antara satu pokok bahasan dengan pokok bahasan lainnya tanpa menghilangkan ciri dari satu disiplin ilmu sosial yang utama. Dengan keterkaitan, siswa belajar mengenai satu pokok bahasan dari disiplin lain.
- Organisasi fusi/terpadu. Merupakan peleburan dari berbagai bidang ilmu-ilmu sosial yang dikemas sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan pendidikan dan kepentingan siswa
Disiplin-disiplin Ilmu Sosial
Memperhatikan disiplin-disiplin ilmu sosial yang dikembangkan dalam kurikulum pendidikan IPS di Indonesia maka kita dapat menyimpulkan bahwa tradisi pengembangan pendidikan IPS di Indonesia biasanya terdiri dari disiplin ilmu ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, politik, hukum dan pendidikan kewarganegaraan. Apabila kita bandingkan dengan tradisi social Amerika Serikat maka disiplin ilmu sosial yang dikembangkan dalam social studies lebih beragam bila dibandingkan dengan tradisi pendidikan IPS di Indonesia. Disiplin ilmu sosial yang dikembangkan dalam social studies di Amerika Serikat meliputi antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik, psikologi, religi dan sosiologi. Selain itu bidang ilmu lain yang dianggap memiliki relevansi dan dapat mendukung pengembangan social studies seperti ilmu kemasyarakatan, matematika dan ilmu-ilmu kealaman menjadi bagian dari kajian social studies.
Ketrampilan Dasar Pendidikan IPS SD
Keterampilan dasar mencakup keterampilan mengamati gejala sosial yang selalu berubah, mengumpulkan dan menyeleksi informasi, dan mengikuti instruksi yang sudah tersusun. Keterampilan melakukan proses ilmiah meliputi menginferensi dan menyeleksi berbagai cara/prosedur. Keterampilan investigasi adalah keterampilan inkuiri berupa merencanakan dan melaksanakan serta melaporkan hasil investigasi terhadap materi pembelajaran dari dalam/luar kelas, termasuk fenomena sosial.
Implementasi Konsep Dasar IPS di Sekolah Dasar
- Pengembangan kemampuan intelektual siswa. Berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu sosial.
- Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat.
- Pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.
- Untuk mengembangkan pengetahuan nilai, sikat, keterampilan sosial dan kewarganegaraan peserta didik agar dapat direfleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
- Membantu siswa belajar tentang masyarakat dunia dimana mereka hidup dan memperoleh jalan, untuk belajar menerima realitas sosial, dan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk membantu mengasah perilaku manusia.
Kesimpulan
Dilihat dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana dunia pendidikan selalu tertinggal dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, maka IPS diperlukan sebagai wadah ilmu pengetahuan yang mengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran. Sebab IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu secara konsepsional untuk kepentingan praktis kehidupan yang baru, sesuai dengan perkembangan jaman. IPS oleh para pendirinya secara sengaja diciptakan dan dibina ke arah menuntun generasi muda mampu hidup dalam alamnya (jaman dan lingkungannya) dengan bekal pengetahuan yang baru. Karena IPS diarahkan demikian, maka susunan konsep-konsep dasar dalam IPS sungguh sangat kompleks dan bervariasi dari berbagai cabang ilmu sosial. Tuntutan dan persoalan kehidupan praktis adalah buah dari lajunya pengetahuan dan teknologi yang menarik lajunya kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, IPS mau tak mau harus berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Penulis
artikel ini ditulis dan disusun sebagai salah satu tugas kami untuk matakuliah: Konsep Dasar IPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pohuwato.
- Penulis : Marlan Badu
- Dosen Pengampuh : Moh Jenli Abas S.pd.,M.pd