Perkembangan adalah perubahan yang sistimatis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Perubahan tersebut dijalani setiap individu khususnya sejak lahir hingga mencapai kedewasaan atau kematangan. Sistimatis mengandung makna bahwa perkembangan itu dalam makna normal jelas urutannya. Progresif bermakna perkembangan itu merupakan metamorfosis menuju kondisi ideal. Berkesinambungan bermakna ada konsistensi laju perkembangan itu sampai dengan tingkat optimum yang bisa dicapai. Bisa pula istilah perkembangan merujuk bagaimana orang tumbuh, menyesuaikan diri dan berubah sepanjang perjalanan hidup mereka, melalui perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosioemosional, perkembangan kognitif, dan perkembangan bahasa. Selama perjalan kehidupan, manusia mengalami perubahan-perubahan yang menakjubkan. Kebanyakan perubahan ini terlihat jelas, anak-anak tumbuh makin besar, lebih cerdas, lebih mahir secara sosial dan seterusnya. Namun banyak aspek perkembangan tidak tampak begitu jelas. Masing-masing anak berkembang dengan cara yang berbeda, dan perkembangan juga sangat dipengaruhi oleh budaya, pengalaman, pendidikan, dan faktor-faktor yang lain Anak-anak bukanlah orang dewasa kecil.
Meskipun alam telah memberikan peluang yang besar dalam proses perkembangan manusia, akan tetapi peluang itu akan banyak tergantung pada apa yang dipelajarinya. Dengan belajar itulah manusia dapat menyelesaikan berbagai masalah kehidupannya. Di samping itu, masyarakat makin lama makin maju sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka manusia ditantang untuk terus menerus belajar dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan yang terjadi. Keberhasilan dalam proses pembelajaran akan membawa kepada keadaan kebahagian hidup, dan sebaliknya proses pembelajaran yang tidak efektif akan berpengaruh pada proses perkembangan. Dalam keseluruhan proses hidup, manusia menghadapi serangkaian tugas-tugas yang akan dijumpai dalam setisp fase perkembangannya. Individu harus mengenal dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan itu agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan yang berkembang, demi untuk mencapai kebahagian hidupnya.
Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalan Q. S. al-Rad 13 11. Terjemahnya Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia Q. S. Ar-Rad 13 11Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secarabergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah. Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka. Perkembangan sebagai bentuk perubahan yang terjadi pada diri manusia tidak serta merta terjadi begitu saja, sudah dinyatakan dengan jelas oleh Allah SWT.
Karakteristik Perkembangan Anak-Anak Usia Sekolah Dasar
Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalammempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik. Karakteristik perkembangan anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya.
Anak usia SD (6-12 tahun) disebut sebagai masa anak-anak (midle childhood). Pada masa inilah disebut sebagai usia matang bagi anak-anak untuk belajar. Hal ini dikarenakan anakanak menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan baru yang diberikan oleh guru di sekolah, bahwa salah satu tanda permulaan periode bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egosentris melainkan objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada sikap intelektualitas sehingga mas ini disebut periode intelektual.
Hal ini sejalan dengan pendapat bahwa masa usia sekolah ini sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah (Lara Fridani, 2009 h. 26)Pada masa ini secara relatif anak-anak mudah untuk dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya.
Memahami tentang murid berarti memahami gejala atau kondisi yang dimiliki. Untuk mengetahui karakteristik gerak siswa SD, terlebih dahulu perlu untuk memahami tingkat perkembangan siswa SD menurut tingkat usianya. Secara umum sifat siswa SD antara lain:
- Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai mahluk biolgis
- Belajar bergaul dengan teman sebaya
- Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
- Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
- Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
- Mengembangkan kata hati
- Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
- Mengembangkan sifat positif. (Sudarwan Danim, 2010, h. 84)
- Mempunyai sifat patuh terhadap aturan.
- Kecenderungan untuk memuji diri sendiri.
- Suka membandingkan diri dengan orang lain.
- Jika tidak dapat menyelesaikan tugas, maka tugas tersebut dianggap tidak penting.
- 13. Realistis, dan rasa ingin tahu yang besar.
- Kecenderungan melakukan kegiatan kehidupan yang bersifat praktis dan nyata (Depdikbud, 1978)
- Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal yang khusus pada mata pelajaran, bakat dan minat
- Gemar membentuk kelompok teman sebaya untuk bermain bersama. ( Mohammad Surya, 2013, h. 30 )
Pada jenjang pendidikan SD dapat diperinci menjadi dua fase, yaitu:
a.Masa kelas rendah SD, kira-kira umur 6 tahun atau 7 tahun – umur 9 tahun atau 10tahun.
1) Secara khusus karakteristik siswa SD kelas rendah (kelas 1, kelas 2, dan kelas3)
adalah sebagai berikut:
Karakteristik umum
(1) Waktu reaksinya lambat
(2) Koordinasi otot tidak sempurna
(3) Suka berkelahi
(4) Gemar bergerak, bermain, memanjat
(5) Aktif bersemangat terhadap bunyi-bunyian yang teratur
b) Karakteristik kecerdasan
(1) Kurangnya kemampuan pemusatan perhatian
(2) Kemauan berpikir sangat terbatas
(3) Kegemaran untuk mengulangi macam-macam kegiatan
c) Karakteristik sosial
(1) Hasrat besar terhadap hal-hal yang bersifat drama
(2) Berkhayal dan suka meniru
(3) Gemar akan keadaan alam
(4) Senang akan cerita-cerita
(5) Sifat pemberani
(6) Senang mendapat pujian
d) Kegiatan gerak yang dilakukan
Menirukan. Anak-anakSDpada tingkat rendah, dalam bermain senang menirukan sesuatu yang dilihatnya. Gerak-gerak apa yang dilihat di TV ataupun gerak-gerak yang secara langsung dilakukan oleh orang lain, teman ataupun binatang. 2 Manipulasi. Anak-anak kelas rendah secara spontan menampilkan gerak-gerak dari objek yang diamatinya. Tetapi dari pengamatan objek tersebut anak menampilkan gerak yang disukainya. b. Masa kelas tinggi SD, kira-kira umur 9 tahun atau 10 tahun – umur 12 tahun atau 13tahun. Sedangkan karakteristik anak SD pada tingkat tinggi memiliki sedikit persamaan dengan kelas rendah. Karakteristik kelas tinggi yang dimaksud antara lain 1 Karakteristik umum a Waktu reaksinya cepat b Koordinasi otot sempurna c Gemar bergerak dan bermain 2 Karakteristik kecerdasan a Mempunyai kemampuan pemusatan perhatian b Kemampuan berpikir lebih banyak 3 Karakteristik sosial a Tidak suka pada hal-hal yang bersifat drama b Gemar pada lingkungan sosial c Senang pada cerita-cerita lingkungan sosial d Sifat pemberani tetapi masih menggunakan logika 4 Kegiatan gerak yang dilakukan a Anak memiliki kemamouan dalam menampilkan suatu kegiatan yang lebih tinggi. Jadi mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan dari kegiatan yang dilakukan. b Artikulasi articulation. H. Sunarto, 1995Tugas-tugas perkembangan selama masa sekolah dasar Anak-anak yang memasuki kelas satu sekolah dasar berada dalam periode transisi dari pertumbuhan pesat masa anak-anak awal ke fase perkembangan yang lebih bertahap. Perubahan dalam perkembangan mental maupun sosial menjadi ciri khas masa-asa sekolah awal. Beberapa tahun kemudian, ketik anak-anak mnecapai kelas sekolah dasar yang lebih tinggi, mereka mendekati akhir masa anak-anak dan memasuki masa pra-remaja.
Keberhasilan anak-anak di sekolah khususnya berperan penting selama masa-masa sekolah awal, karena pada saat sekolah dasarlah mereka terutama mendefinisikan diri sebagai siswa Carnegie Corporation of New York, 1996. Ketika anak-anak melewati kelas-kelas sekolah dasar, perkembangan fisik mereka mengalami perlambatan kalau dibandingkan dengan masa anak-anak lebih awal. Anak-anak berubah relatif sedikit dalam ukuran tubuh selama masa-masa sekolah dasar. Untuk menggambarkan anak khas pada masa-masa sekolah dasar, kita harus menggambarkan seorang anak dalam kondisi fisik yang baik. Anak perempuan sedikit lebih pendek dan lebih ringan daripada anak laki-laki hingga sekitar usia 9 tahun, ketika tinggi dan bobot badan kirakira sama untuk laki-laki dan perempuan.
Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
Periode usia antara 6-12 tahun merupakan masa peralihan dari pra-sekolah ke masa Sekolah Dasar SD. Masa ini juga dikenal dengan masa peralihan dari kanak-kanak awal ke masa kanak-kanak akhir sampai menjelang masa pra-pubertas. Pada umumnya setelah mencapai usia 6 tahun perkembangan jasmani dan rohani anak telah semakin sempurna. Pertumbuhan fisik berkembang pesat dan kondisi kesehatannyapun semakin baik, artinya anak menjadi lebih tahan terhadap berbagai situasi yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mereka. Dengan kita mengetahui tugas perkembangan anak sesuai dengan usianya maka sebagai orangtua maupun guru dapat memenuhi kebutuhan apa yang diperlukan dalam setiap perkembangannya agar tidak terjadi penyimpangan perilaku. Tugas perkembangan atau development tasks menurut Havighurst adalah tugas tugas yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya agar supaya individu menjadi berbahagia. Tujuan mempelajari tugas perkembangan ialah 1. Mendapatkan petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada periode usia usia tertentu 2. Memberikan motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
Tugas perkembangan anak usiasekolah dasar dikemukakan oleh Havig Hurst dan Erikson. Havig Hurst mengemukakan ada 9 tugas perkembangan yang seharusnya dicapai oleh anak usia sekolah dasar yaitu sebagai berikut 1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk melakukan berbagai permainan. Pada periode ini pertumbuhan otot dan tulang berlangsung secara cepat, anak belajar menggunakan otot-ototnya utnuk mempelajari berbagai keterampilan. Oleh karena itu, kebutuhan untuk beraktivitas dan bermain sangantlah tinggi. Anak laki-laki aktivitasnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak wanita. Baik laki-laki dan wanita senang bermain dalam kelompok. Makin tinggi kelas anak usia makin jelas ciri khas permainan mereka. Implikasinya terhadapa sekolah adalah bahwa sekolah berkewajiban untuk membantu anak untuk mencapai tugas perkembangan ini secara optimal. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik untuk mengoptimalkan pencapaian tugas. a. Merencanakan dengan serius pemberian kesempatan-kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas fisik atau bermain. b. Dalam belajar membatasi gerakan-gerakan anak secara ketat tidaklah pantas dibandingkan tuntutan tugas perkembangan mereka. c. Usaha yang terencana dan serius dalam menanggulangi gangguan perkembangan fisik anak. Sangat diharapkan dari sekolah anak-anak yang sakit harus diobati atas prakarsa sekolah.
Perlu disadari betul oleh sekolah, bahwa anak yang sakit fisik sangat terganggu perkembangan mentalnya, yaitu anak menjadi pemurung, rendah diri dan kegairahan belajarnya berkurang, bahkan dapat hilang sama sekali. 2. Membina sikap hidup yang sehat terhadap diri sendiri, sebagai individu yang sedang berkembang. Anak hendaknya mampu mengembangkan kebiasaan untuk hidup sehat dan melakukan berbagai kebiasaan untuk memelihara keselamatan, kesehatan dan kebersihan diri sendiri. Anak telah tahu bahaya dan penderitaan yang dialami, apabila ia bertingkah laku yang membahayakan kesehatan dirinya sendiri. 3. Belajar bergaul dengan teman sebaya Anak hendaknya mampu membina keakraban dengan orang lain diluar lingkunagn keluarga. Anak mampu menguasai pola pergaulan yang penuh kasih sayang, keramahan dan memehami perasaan orang lain, khusunya teman sebaya, sifat suka menolong, bertenggang rasa, dan jujur perlu dipelajari anak. 4. Mulai mengembangkan peran sesuai dengan jenis kelamin secara tepat Pada usia 9 dan 10 tahun anak mulai menyadari peranna sesuai dengan jenis kelaminnya. Annak wanita menampilkan tingkah lakunya sesuai dengan yang diharapkan masyarakat sebagai wanita, demikian juga dengan anak pria. 5.Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung Karena perkembangan intelektual dan biologis sudah matang untuk bersekolah, maka anak telah mampu belajar di sekolah.
Anak dapat belajar membaca, menulis dan berhitung, karena kemampuan berfikirnya yang memungkinkan memahami konsep-konsep dan simbol-simbol. 6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Pada periode ini anak hendaknya mempunyai berbagai konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari tugas perkembangan saat ini adalah mengenal konsep-konsep untuk memudahkannya dalam memahami tentang pekerjaan sehari-hari, kemasyarakatan, kewarganegaraan dan masalah yang menyangkut sosial. 7. Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilaiPada periode sekolah dasar anak hendaknya dapat mengontrol tingkah laku sesuai dengan nilai dan moral yang berlaku, kecintaan terhadap nilai dan moral hendaknya dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Contohnya, anak dapat menghargai miliknya dan milik orang lain, menaati peraturan, menerima tanggung jawab dan mengakui adanya perbedaan dirinya dengan orang lain. 8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.
Anak mampu belajar untuk menyadari keanggotaannya sebagai masyarakat sekolah. Anak harus belajar mematuhi aturan-aturan sekolah dan mampu menyeimbangkan antara keinginannya. Untuk melakukan kebebasan dengan kepatuhan terhadap kekuasaan orang tua, guru maupun orang dewasa lainnya. Anakpun harus belajar untuk menyadari bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, baik masyarakat kecil maupun masyarakat luas ada pembagian tugas, seperti tugas orang tua, guru, polisi, dokter dan tugas dalam jabatan lainnya. 9. Mencapai kebebasan pribadi Tugas perkembangan pada masa ini adalah untuk membentuk pribadi yang otonom, tanpa tergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan yang menyangkut dirinya, maupun peristiwa lain dalam kehidupannya.
HERA BOUTI (G8222020)