Sekolah pada dasarnya adalah rumah kedua untuk menimba ilmu. Pada umumnya sekolah termasuk dalam kategori yang memiliki kedisiplinan yang tinggi. Tujuan kedisiplinan itu sendiri adalah membentuk perilaku sedemikian rupa sehingga perilaku tersebut sesuai dengan peran-peran yang telah ditetapkan oleh kelompok budaya dimana tempat individu itu tinggal Hurlock dalam Anggraini (2015). Selain itu, kedisiplinan merupakan suatu cara untuk membantu anak membangun pengendalian diri mereka, dan bukan membuat anak mengikuti dan mematuhi perintah orang dewasa. Anak yang mau mengikuti pendidikan tertentu pada suatu sekolah tentunya harus mengikuti aturan yang berlaku di sekolah khususnya aturan yang berlaku di dalam kelas.
Disiplin adalah sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap aturan Rachman dalam Anggara, (2015). Disiplin merupakan sikap mental yang dimiliki oleh individu dan pada hakikatnya mencerminkan rasa ketaatan dan kepatuhan yang didukung oleh kesadaran dalam menjelaskan tugas dan kewajibannya untuk mencapai tugas tertentu Munawaroh, (2016:114). Salah satu nilai moral yang harus ditanamkan pada anak sejak dini adalah nilai kedisiplinan. Disiplin berasal dari kata disicple yang berarti belajar dengan sukarela mengikuti pemimpin yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal Handayani, (2015). Salah satu nilai moral yang harus ditanamkan pada anak sejak dini adalah nilai kedisiplinan. Disiplin berasal dari kata disicple yang berarti belajar dengan sukarela mengikuti pemimpin yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal Munawaroh, (2016:115). Pokok utama dari disiplin adalah peraturan. Sedangkan peraturan menurut Sari (2017:6) adalah pola aturan tertentu yang diterapkan dan ditetapkan untuk mengatur perilaku seseorang. Peraturan yang efektif bagi anak adalah peraturan yang dengan mudah dapat diingat, dimengerti dan diterima. Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku Mustari, (2017:41). Sedangkan disiplin menurut Munawaroh 2016 116 menjelaskan bahwa disiplin adalah tindakan atau perilaku manusia yang selalau menaati peraturan atau aturan yang telah berlaku di lingkungan masyarakat.
Faktor- Faktor Disiplin Dalam hal ini Marijan (2017:87) menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi dan membentuk disiplin, antara lain 1. Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran diri menjadi motif sangat kuat terwujudnya disiplin. 2. Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturanperaturan yang mengatur perilaku individu. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri. 3. Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang dengan harapan. Selain keempat faktor tersebut, masih ada beberapa faktor lagi yang dapat berpengaruh pada pembentukan disiplin individu Marijan, (2016:89) antara lain 1.
Pengertian Belajar Menurut Slameto (2015:17), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Rachmawati (2015) 56 Proses belajar mengajar penyajian materi pelajaran dari guru kepada siswa dengan melibatkan anak didik yang menjalani proses belajar, dan guru peranannya dalam mengajar. Belajar mengandung pengertian sangat kompleks sehinga banyak para ahli yang mengemukakan definisi belajar. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang. Belajar juga mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang Rifai dalam MaSumah (2015). Sedangkan menurut Rachmawati (2015:57) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan, sikap, dan keterampilan. Menurut Slameto (2015:18) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Fungsi dan Tujuan Disiplin
Kedisiplinan Belajar Di Sekolah Berdasarkan uraian sebelumnya mengenai pengertian kedisiplinan dan belajar, penulis menyimpulkan bahwa kedisiplinan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu dalamperubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Kedisiplinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kedisiplinan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Kedisiplinan belajar merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Munawaroh (2016:121) menyatakan bahwa perilaku kedisiplinan di sekolah ini menyangkut semua warga sekolah, maka perilaku yang diharapkan adalah perilaku yang mencerminkan perilaku yang telah disepakati. Kedisiplinan dalam belajar digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa agar tugastugas yang diberikan dapat berjalan dengan lancar. Menurut Marijan (2017:89) menyatakan bahwa ada dua bentuk kedisiplinan belajar di sekolah, yaitu kedisiplinan dalam hal berpakaian dan kedisiplinan waktu. Kedisiplinan dalam hal berpakaian adalah ketertiban siswa dalam memakai seragam sekolah sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh sekolah, sedangkan kedisiplinan waktu adalah perilaku siswa dalam menghargai waktu. Misalnya adalah datang tepat waktu. Menurut Nugroho (2015) mengemukakan bahwa agar seorang siswa dapat belajar dengan baik, maka ia harus bersikap disiplin, terutama kedisiplinan belajar dalam halhal sebagai berikut a. Kedisiplinan dalam menepati jadwal pelajaran Apabila siswa memiliki jadwal kegiatan belajar, ia harus menepati jadwal yang telah dibuatnya. Dalam hal ini jauh sebelumnya sudah diperintah membuat jadwal belajar sesuai jadwal pelajaran. b. Kedisiplinan dalam mengatasi godaan yang akan menunda waktu belajar Apabila seorang siswa sudah tiba waktunya untuk belajar, kemudian diajak bermain oleh temannya, maka siswa tersebut harus dapat menolak ajakan temannya tadi secara halus supaya tidak tersinggung. c. Kedisiplinan terhadap diri sendiri Siswa dapa menumbuhkan semangat belajarnya sendiri baik di rumah maupun di sekolah. Tanpa harus diingatkan, seorang anak seharusnya sadar akan kewajibannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar.
Bentuk dan Kendala Penanaman Kedisiplinan Belajar
Bentuk Pelanggaran Kedisiplinan Belajar Di Kelas Bentuk pelanggaran siswa selama mengikuti pelajaran peneliti menemukan siswa keluar masuk kelas saat jam pelajaran sedang berlangsung, mengganggu siswa lain, membaca materi dari mata pelajaran lain, dan mencontek pada saat test pelajaran. Pada aspek ini, sebagian besar siswa sudah mengikuti aturan yang berlaku. Kendala yang sering dihadapi oleh para guru dalam proses penanaman kedisiplinan belajar adalah siswa cenderung mengikuti aturan yang berlaku apabila sudah ditegur dan di nasehati. Namun berselang beberapa waktu, siswa akan mengulangi tindakan yang sama kembali. Contoh, siswa yang sudah ditegur dan dinasehati karena membuat keributan di dalam kelas, kembali melakukan pelanggaran yang sama. Dengan memberikan sanksi kepada siswa, tidak luput dari upaya guru dalam menanamkan kedisiplinan kepada siswa. Namun, siswa tidak mengindahkan sanksi atau hukuman yang mereka terima.
Fungsi Disiplin Menjelaskan bahwa terdapat 7 tujuh fungsi disiplin yaitu sebagai berikut 1. Menata kehidupan bersama 2. Membangun kepribadian 3. Melatih kepribadian 4. Pemaksaan 5. Hukuman 6. Menciptakan lingkungan kondusif 7. Pembentukan Disiplin Tujuan Disiplin Tujuan disiplin menurut Munawaroh (2016:55) yaitu mengajarkan kepatuhan. Sedangkan menurut Rachmawati (2015:41) menjelaskan bahwa tujuan disiplin sekolah yaitu sebagai berikut a Memberikan dukungan agar tidak terjadi penyimpangan pada peserta didik. b Mendorong siswa agar melakukan hal-hal yang baik dan benar serta tidak melanggar aturan atau norma yang sudah berlaku dan sudah di tetapkan. c Membantu siswa untuk memahami serta menyesuaikan diri lingkungan sekolah serta menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah. d Siswa diajarkan untuk hidup dengan pembiasaan dan kebiasaan yang baik serta bermanfaat bagi dirinya sendiri serta lingkungan sekitarnya.
NURMILANDA HUSA (G8222022)