• Latest
  • Trending
  • All
  • Berita
  • Pendidikan
  • Beasiswa
  • Mahasiswa
  • Dosen
  • Publikasi
Photo by Husniati Salma on Unsplash

Dampak Perubahan dan Perkembangan Pembelajaran di Sekolah Dasar terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik

14/04/2023

Rekomendasi Laptop GPU Kelas Atas untuk Mahasiswa IT, Multimedia dan Game Dev

18/04/2025

Unidar Ambon Tegaskan Langkah Penyelamatan Hak Wisudawan Ilegal di Tulehu

07/12/2024
ADVERTISEMENT

Rektor Universitas Padjadjaran Lantik Pimpinan Baru untuk Dorong Kemajuan Unpad

07/12/2024

Polisi Amankan 32 Mahasiswa Terkait Kasus Pembakaran Gedung FIB Unhas di Makassar

30/11/2024

Presiden Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru di Puncak Hari Guru Nasional 2024

30/11/2024

Mahasiswa Papua Tolak Transmigrasi, Desak Pemerintah Prioritaskan Hak dan Kesejahteraan Masyarakat Adat

06/11/2024

BEM PTAI Apresiasi Bareskrim Polri Berantas Sindikat Judi Online Slot 82-78, Selamatkan Keuangan Negara

06/11/2024

ISRSF Buka Pendaftaran Beasiswa Arryman 2025 untuk Calon Peneliti Ekonomi Indonesia

01/11/2024

Prestasi Rezzy Eko Caraka, 2% Ilmuwan AI Terbaik Dunia

30/10/2024

Presiden Prabowo Dorong Pengajaran Matematika di TK, Ini Tanggapan Para Ahli

27/10/2024

BEM FISIP Unair Dibekukan Akibat Aksi Satire, Dekan Tegas Ambil Tindakan

27/10/2024

Wakil Rektor II Buka Resmi Yudisium UNIPO di Kampus Pengembangan Boalemo

19/10/2024
ADVERTISEMENT
Minggu, 29 Juni, 2025
  • Masuk Log
  • Register
  • About
  • Undangan
  • Playlist
  • Keluar Log
  • Login
Opini Kampus
  • Berita
    • Pendidikan
    • Kampus Merdeka
    • Beasiswa
    • Dosen
    • Mahasiswa
  • Media
    • Podcast
    • Webminar
    • Kursus
  • Publikasi
    • Advertorial
    • Agenda
    • Lowongan Pekerjaan
  • Info Grafik
No Result
View All Result
Opini Kampus
  • Berita
    • Pendidikan
    • Kampus Merdeka
    • Beasiswa
    • Dosen
    • Mahasiswa
  • Media
    • Podcast
    • Webminar
    • Kursus
  • Publikasi
    • Advertorial
    • Agenda
    • Lowongan Pekerjaan
  • Info Grafik
No Result
View All Result
  • Login
Opini Kampus
  • Berita
  • Media
  • Publikasi
  • Agenda
  • Beasiswa
  • Info Grafik
  • Karir
  • Advertorial
ADVERTISEMENT

Opini Kampus » Berita » Mahasiswa » Dampak Perubahan dan Perkembangan Pembelajaran di Sekolah Dasar terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik

Dampak Perubahan dan Perkembangan Pembelajaran di Sekolah Dasar terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik

by Redaksi
14/04/2023
in Mahasiswa, Publikasi
Reading Time: 6 mins read
2.1k 110
A A
0
Photo by Husniati Salma on Unsplash
1.9k
SHARES
2.3k
VIEWS
Share on Facebook
ADVERTISEMENT

Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Indikator pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, dan pertumbuhan gigi. Pola pertumbuhan fisiologis sama untuk semua orang, akan tetapi laju pertumbuhan bervariasi pada tahap pertumbuhan dan perkembangan berbeda. Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemajuan keterampilan yang dimiliki individu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Perkembangan merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan, misalnya individu mengembangkan kemampuan untuk berjalan, berbicara, dan berlari dan melakukan suatu aktivitas yang semakin kompleks Behrman, Kliegman, Arvin, (2000) Supartini, (2004) Potter Perry, (2005) Wong, Hockenberry-Eaton, Wilson, Winkelstein, Schwartz, (2009) Kozier, Erb, Berman, Snyder, (2011). Istilah pertumbuhan dan perkembangan keduanya mengacu pada proses dinamis. Pertumbuhan dan perkembangan walaupun sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki makna yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkelanjutan, teratur, dan berurutan yang dipengaruhi oleh faktor maturasi, lingkungan, dan genetik Kozier, Erb, Berman, Snyder, (2011).

Periode ini anak-anak dianggap mulai bertanggungjawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orangtua mereka, teman sebaya, dan orang lain. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengatahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu Wong, Hockenberry-Eaton, Wilson, Winkelstein, Schwartz, (2009). Periode pra-remaja atau pra-pubertas terjadi pada tahap perkembangan usia sekolah, periode pra-remaja atau pra-pubertas menandakan berakhirnya periode usia sekolah dengan usia kurang lebih 12 tahun, ditandai dengan awitan pubertas Kozier, Erb, Berman, Snyder, (2011).

1.Pertumbuhan Fisik

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pertumbuhan selama periode ini rata-rata 3-3,5 kg dan 6cm atau 2,5 inchi pertahunnya. Lingkar kepala tumbuh hanya 2-3 cm selama periode ini,menandakan pertumbuhan otak yang melambat karena proses mielinisasi sudah sempurna pada usia 7 tahun Behrman, Kliegman, Arvin, (2000). Anak laki-laki usia 6 tahun, cenderung memiliki berat badan sekitar 21 kg, kurang lebih 1 kg lebih berat daripada anak perempuan. Rata-rata kenaikan berat badan anak usia sekolah 6 12 tahun kurang lebih sebesar 3,2 kg per tahun. Periode ini, perbedaan individu pada kenaikan berat badan disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Tinggi badan anak usia 6 tahun, baik laki-laki maupun perempuan memiliki tinggi badan yang sama, yaitu kurang lebih 115 cm. Setelah usia 12 tahun, tinggi badan kurang lebih 150 cm Kozier, Erb, Berman, Snyder, (2011). Habitus tubuh endomorfi, mesomorfi atau ektomorfi cenderung secara relatif tetap stabil selama masa anak pertengahan. Pertumbuhan wajah bagian tengah dan bawah terjadi secara bertahap. Kehilangan gigi desidua bayi merupakan tanda maturasi yang lebih dramatis, mulai sekitar usia 6 tahun setelah tumbuhnya gigigigi molar pertama.

2.Perkembangangan Kognitif

ADVERTISEMENT

Perubahan kognitif pada anak usia sekolah adalah pada kemampuan untuk berpikir dengan cara logis tentang disini dan saat ini, bukan tentang hal yang bersifat abstraksi. Pemikiran anak usia sekolah tidak lagi didominiasi oleh persepsinya dan sekaligus kemampuan untuk memahami dunia secara luas. Perkembangan kognitif Piaget terdiri dari beberapa tahapan, yaitu 1 Tahap sensoris-motorik 0-2 tahun 2 Praoperasional 2-7 tahun 3 Concrete operational 7-11 tahun dan 4 Formal operation 11-15 tahun. 1 Concrete operational 7 11 tahun Fase ini, pemikiran meningkat atau bertambah logis dan koheren. Anak mampu mengklasifikasi benda dan perintah dan menyelesaikan masalah secara konkret dan sistematis berdasarkan apa yang mereka terima dari lingkungannya. Kemampuan berpikir anak sudah rasional, imajinatif, dan dapat menggali objek atau situasi lebih banyak untuk memecahkan masalah. Anak sudah dapat berpikir konsep tentang waktu dan mengingat kejadian yang lalu serta menyadari kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, tetapi pemahamannya belum mendalam, selanjutnya akan semakin berkembang di akhir usia sekolah atau awal masa remaja. 2 Formal operation 11 15 tahun Tahapan ini ditunjukkan dengan karakteristik kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan kemampuan untuk fleksibel terhadap lingkungannya. Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan tanda atau simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Mereka dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikiran yang abstrak, teoritis, dan filosifis.

3.Perkembangan Moral

Perkembangan moral anak menurut Kohlberg didasarkan pada perkembangan kognitif anak dan terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu 1 preconventional 2 conventional 3 postconventional. 1 Fase Preconventional Anak belajar baik dan buruk, atau benar dan salah melalui budaya sebagai dasar dalam peletakan nilai moral. Fase ini terdiri dari tiga tahapan. Tahap satu didasari oleh adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan adalah seperti apa yang saya mau, rasa cinta dan kasih sayang akan menolong memahami tentang kebaikan, dan sebaliknya ekspresi kurang perhatian bahkan mebencinya akan membuat mereka mengenal keburukan. Tahap dua, yaitu orientasi hukuman dan ketaatan dan ketaatan, baik dan buruk sebagai suatu konsekuensi dan tindakan. Tahap selanjutnya, yaitu anak berfokus pada motif yang menyenangkan sebagai suatu kebaikan. Anak menjalankan aturan sebagai sesuatu yang memuaskan mereka sendiri, oleh karena itu hati-hati apabila anak memukul temannya dan orangtua tidak memberikan sanksi. Hal ini akan membuat anak berpikir bahwa tindakannya bukan merupakan sesuatu yang buruk. 2 Fase Conventional Pada tahap ini, anak berorientasi pada mutualitas hubungan interpersonal dengan kelompok. Anak sudah mampu bekerjasama dengan kelompok dan mempelajari serta mengadopsi norma-norma yang ada dalam kelompok selain norma dalam lingkungan keluarganya. Anak mempersepsikan perilakunya sebagai suatu kebaikan ketika perilaku anak menyebabkan mereka diterima oleh keluarga atau teman sekelompoknya. Anak akan mempersepsikan perilakunya sebagai suatu keburukan ketika tindakannya mengganggu hubungannya dengan keluarga, temannya, atau kelompoknya. Anak melihat keadilan sebagai hubungan yang saling menguntungkan antar individu.

4.Perkembangan Spiritual

Menurut Fowler, anak usia sekolah berada pada tahap 2 perkembangan spiritual, yaitu pada tahapan mitosfaktual. Anak-anak belajar untuk membedakan khayalan dan kenyataan. Kenyataan fakta spiritual adalah keyakinan yang diterima oleh suatu kelompok keagamaan, sedangkan khayalan adalah pemikiran dan gambaran yang terbentuk dalam pikiran anak. Orangtua dan tokoh agama membantu anak membedakan antara kenyataan dan khayalan. Orangtua dan tokoh agama lebih memiliki pengaruh daripada teman sebaya dalam hal spiritual Fowler, J. W. , (1981) Kozier, Erb, Berman, Snyder, (2011). Pada saat anak tidak dapat memahami peristiwa tertentu seperti penciptaan dunia, mereka menggunakan khayalan untuk menjelaskannya.

5.Perkembangan Psikoseksual

Freud menggambarkan anak-anak kelompok usia sekolah 612 tahun masuk dalam tahapan fase laten. Selama fase ini, fokus perkembangan adalah pada aktivitas fisik dan intelektual, sementara kecenderungan seksual seolah ditekan Kozier, Erb, Berman, Snyder, 2011. Teori Perkembangan Psikoseksual anak menurut Freud terdiri atas fase oral 011 bulan, fase anak 13 tahun, fase falik 36 tahun, dan fase genital 612 tahun. 1 Fase Laten 6-12 tahun Selama periode laten, anak menggunakan energy fisik dan psikologis yang merupakan media untuk mengkesplorasi pengetahuan dan pengalamannya melalui aktivitas fisik maupun sosialnya. Pada fase laten, anak perempuan lebih menyukai teman dengan jenis kelamin perempuan, dan laki-laki dengan laki-laki. Pertanyaan anak tentang seks semakin banyak dan bervariasi, mengarah pada sistemtem reproduksi. Orangtua harus bijaksana dalam merespon pertanyaan-pertanyaan anak, yaitu menjawabnya dengan jujur dan hangat. Luanya jawaban orangtua disesuaikan dengan maturitas anak. anak mungkin dapat bertindak coba-coba dengan teman sepermainan karena seringkali begitu penasaran dengan seks. Orang tua sebainya waspada apabila anak tidak pernah bertanya mengenai seks. Peran ibu dan ayah sangat penting dalam melakukan pendekatan dengan anak, termasuk mempelajari apa yang sebenarnya sedang dipikirkan anak berkaitan dengan seks. 2 Fase Genital 12-18 tahun Menurut Freud, tahapan akhir masa ini adalah tahapan genital ketika anak mulai masuk fase pubertas. Ditandai dengan adanya proses pematangan organ reproduksi dan tubuh mulai memproduksi hormon seks. 6. Perkembangan Psikososial Erikson mengidentifikasi masalah sentral psikososial pada masa ini sebagai krisis antara keaktifan dan inferioritas.

Perasaan tidak adekuat dan rasa inferiority atau rendah diri akan berkembang apabila anak terlalu mendapat tuntutan dari lingkungannya dan anak tidak berhasil memenuhinya. Harga diri yang kurang pada fase ini akan mempengaruhi tugas-tugas untuk fase remaja dan dewasa. Pujian atau penguatan reinforcement dari orangtua atau orang dewasa terhadap prestasi yang dicapainya menjadi begitu penting untuk menguatkan perasaan berhasil dalam melakukan sesuatu. 2 Identitas versus kerancuan peran 12-18 tahun Anak remaja akan berusaha untuk menyesuaikan perannya sebagai anak yang sedang berada pada fase transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Mereka menunjukkan perannya dengan bergaya sebagai remaja yang sangat dekat dengan kelompoknya, bergaul dengan mengadopsi nilai kelompok dan lingkungannya, untuk dapat mengambil keputusannya sendiri. Kejelasan identitas diperoleh apabila ada kepuasan yang diperoleh dari orangtua atau lingkungan tempat ia berada, yang membantunya melalui proses pencarian identitas diri sebagai anak remaja, sedangkan ketidakmampuan dalam mengatasi konflik akan menimbulkan kerancuan peran yang harus dijalankannya Supartini, (2004). Menurut Erikson, tugas utama anak usia sekolah adalah pada fase industry versus inferiority. Pada masa ini, anak-anak mulai membentuk dan mengembangkan rasa kompetensi dan ketekuanan. Anak usia sekolah termotivasi oleh berbagai kegiatan yang membuatnya merasa berguna. Mereka berfokus pada upaya menguasai berbagai keterampilan yang akan membuat mereka berfungsi di dunia dewasa. Meskipun berjuang keras untuk sukses, anak pada usia ini selalu dihadapkan pada kemugkinan gagal yang dapat menimbulkan perasaan inferior. Anak-anak yang dapat mencapai sukses pada tahap sebelumnya akan termotivasi untuk tekun dan bekerjasama dengan anak-anak yang lain untuk mencapai tujuan umum Erikson, E.

NUR HIDAYAT DAUD (G8222003)

Share750SendTweet469
Baca Juga di Google News Baca Juga di WhatsApp Channel
Previous Post

Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar melalui Perubahan dan Perkembangan Kurikulum

Next Post

Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik di Sekolah Dasar

Redaksi

Sebagai penulis berita di PT Media Jurnal dan Pendidikan

Artikel Terkait

Mahasiswa

Peluang Karir Akuntansi di Era Digital

Opinikampus.com - Akuntansi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan bisnis. Profesi akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu profesi...

by Redaksi
18/03/2023
2.3k
Agenda

Pameran Karya Mahasiswa DKV Universitas Ichsan Gorontalo: Fokus pada Kebudayaan Gorontalo

Opinikampus.com - Universitas Ichsan Gorontalo, Pameran karya mahasiswa DKV yang berlangsung di Universitas Ichsan Gorontalo telah memukau pengunjung dengan karya-karya...

by Redaksi
25/12/2023
2.4k
Berita

Dosen Terkemuka Universitas Indonesia Masuk 2% Terbaik Dunia Menurut Stanford University Tahun 2023

Opinikampus.com, Jakarta - Universitas Stanford baru-baru ini merilis daftar 2% Terbaik Dunia menurut Stanford University Tahun 2023. Menariknya, sebanyak 9...

by Redaksi
10/10/2023
2.4k
Berita

Tersangka Korupsi Mantan Rektor UNUD Ditangkap, Tindakan yang Perlu Dilakukan Untuk Memperbaiki Pendidikan Tinggi di Indonesia

Opinikampus.com - Korupsi merupakan masalah yang sering kali terjadi di Indonesia, termasuk di sektor pendidikan tinggi. Belakangan ini, berita mengenai...

by Redaksi
21/03/2023
8.9k
Load More
Next Post

Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik di Sekolah Dasar

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Kekerasan Seksual Ketua BEM UI: Respons Universitas Indonesia

19/12/2023

Warkop 008 Marisa: Kontroversi Gaji Tertunda

21/12/2023

Rocky Gerung dan Kasus Melki: Suara Mahasiswa Dalam Bahaya?

20/12/2023

Polisi Mengamankan Mahasiswa UNIPO yang Salah Sasaran dalam Aksi Demo Penambang di Pohuwato

23/09/2023

Daftar Magang Bersertifikat Kampus Merdeka

0

Hadiri Pelantikan SEMA dan HMJ PGSD FKIP Unipo, Ini Pesan Rektor Jorry

0

Kunjungan LLDIKTI XVI ke UMGO dalam rangka pengecekan kesiapan pembukaan Program Studi Kedokteran

0

FKIP Unipo Gelar Pembekalan PPL 2, Ini Harapan Jenli Terhadap Mahasiswa

0

Rekomendasi Laptop GPU Kelas Atas untuk Mahasiswa IT, Multimedia dan Game Dev

18/04/2025

Unidar Ambon Tegaskan Langkah Penyelamatan Hak Wisudawan Ilegal di Tulehu

07/12/2024

Rektor Universitas Padjadjaran Lantik Pimpinan Baru untuk Dorong Kemajuan Unpad

07/12/2024

Polisi Amankan 32 Mahasiswa Terkait Kasus Pembakaran Gedung FIB Unhas di Makassar

30/11/2024

Kategori Pilihan

  • Advertorial (12)
  • Agenda (33)
  • Beasiswa (18)
  • Berita (114)
  • Diskusi (1)
  • Dosen (20)
  • Ekonomi (1)
  • Hukum (11)
  • Kampus Merdeka (15)
  • Kriminal (19)
  • Lowongan Pekerjaan (4)
  • Mahasiswa (90)
  • Media (16)
  • Pendidikan (64)
  • Podcast (1)
  • Politik (8)
  • Publikasi (80)
  • Webminar (15)

Tags Terkait

Advertorial Beasiswa Beasiswa LPDP Demo demokrasi Edy Sijaya Fakultas Hukum Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FISIP FISIP UNIPO FKIP Hari Guru Nasional Imran Kamaruddin Indonesia Inovasi Pendidikan Kabupaten Pohuwato Karir KIP KULIAH KKN Kualitas Pendidikan LGBT LLDIKTI LLDIKTI XVI lowongan kerja LPM UNIPO magang mahasiswa Mahasiswa UMY Moh Jenli Abas Pendaftaran Beasiswa Pendidikan pendidikan tinggi Perguruan TInggi Pohuwato Saipul A. Mbuinga Seminar Suharsi Igirisa UGM UNIPO Universitas Gadjah Mada Universitas Ichsan Gorontalo Universitas Pohuwato Unjuk Rasa UNPAD

Popular Minggu Ini

  • Rekomendasi Laptop GPU Kelas Atas untuk Mahasiswa IT, Multimedia dan Game Dev

    1877 shares
    Share 751 Tweet 469
  • Unidar Ambon Tegaskan Langkah Penyelamatan Hak Wisudawan Ilegal di Tulehu

    1885 shares
    Share 754 Tweet 471
  • Rektor Universitas Padjadjaran Lantik Pimpinan Baru untuk Dorong Kemajuan Unpad

    1909 shares
    Share 779 Tweet 471
  • Polisi Amankan 32 Mahasiswa Terkait Kasus Pembakaran Gedung FIB Unhas di Makassar

    1899 shares
    Share 760 Tweet 475
  • Presiden Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru di Puncak Hari Guru Nasional 2024

    1887 shares
    Share 755 Tweet 472
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

© 2023 PT Media Jurnal dan Pendidikan

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Partner
  • Karir
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Login
No Result
View All Result
  • Berita
  • Media
  • Publikasi
  • Agenda
  • Beasiswa
  • Info Grafik
  • Karir
  • Advertorial

© 2023 PT Media Jurnal dan Pendidikan

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.